Sejarah Yayasan Swasti Sari Keuskupan Agung Kupang

        Yayasan Swasti Sari berawal dengan nama Yayasan Persekolahan Umat Katolik Timor (Yapersukti) yang didirikan pada tahun 1949. Kemudian pada tanggal 22 Agustus  1969 sesuai dengan akta notaris nomor 31. Yayasan Persekolahan Umat Katolik Timor (Yapersukti) diganti dengan nama Yayasan Swasti Sari dengan pencetusnya adalah Pastor Dr. Herman Embuiru, SVD. (Seorang Biarawan dari Serikat Sabda Allah). Kata Swasti Sari berasal dari bahasa Sansekerta, Swasti artinya pendidikan dan Sari artinya inti, jadi penggabungan kedua kata ini memiliki arti pendidikan inti atau pendidikan benar.

          Yayasan Swasti Sari merupakan salah satu yayasan tertua yang berada di kawasan Keuskupan Agung Kupang, dengan dua wilayah kerja saat itu, yakni Yayasan Swasti Sari I Kupang dan Yayasan Swasti Sari II Soe. Kemudian pada tahun 1978 umat Katolik Kabupaten Dati II Alor yang sebelumnya berada dibawah Keuskupan Larantuka bergabung ke Keuskupan Agung Kupang sehingga semua sekolah-sekolah Katolik di wilayah Kabupaten Dati II Alor bernaung dibawah nama baru, yakni Yayasan Swasti Sari cabang Kalabahi.

          Perubahan ini berdasarkan akta notaris nomor 05 tanggal 03 Maret tahun 1988, dengan demikian Yayasan Swasti Sari memiliki tiga cabang yakni; Perwakilan Kupang mencakup Kota/Kabupaten Kupang, Perwakilan Soe dan Perwakilan Alor. Pada tahun 2008 juga terjadi proses pembaharuan akta notaris yayasan yang disesuaikan dengan UU yayasan nomor 16 tahun 2001.